Minggu, 26 Juli 2009

jadi apa dunia kita beberapa tahun lagi ?


2007


Populasi dunia lebih dominan tinggal di perkotaan dibandingkan di pedesaan, hal ini menyebabkan pola dalam penggunaan lahan. Dari hasil survey biro sensus amerika, diperkirakan populasi dunia saat ini mencapai lebih dari 6 miliar jiwa


2008

Seorang ilmuwan bernama Frederius Robelius dalam desertas doktornya di Universitas Uppsala, Swedia, memprediksi puncak produksi minyak global terjadi antara 2008 sampai 2018 dan akan segera mencapai titik balik yang dikenal dengan istiliah hubbert’s peak. Pada titik itu , pasokan minyak dunia berkurang. Terjadi ancaman resesi global, kekurangan pangan, dan konflik antar negara.

2020

Bencana banjir bandang akan meningkat di seantero Eropa. Di beberapa tempat terjadi penurunan curah hujan yang cukup drastis, mengakibatkan berkurangnya produksi pangan dunia hingga mencapai 50%. Pada tahun ini, populasi dunia diperkirakan mencapai 7.6 miliar jiwa ( US Cencus Bureau ).

2030

Terjadi peningkatan 5% wabah diare dinegara-negara miskin. Lebih dari 18% terumbu karang dunia bakal hancur dan musnah akibat pemanasan global dan perusakan lingkungan. Di Asia, terumbu karang yang karang yang akan musnah bisa mencapai 30 dan poupulasi dunia mencapai 8,3 miliar jiwa.

2040

Musim panas akan menyebabkan es akan hilang di laut artic, dan musim dingin, ketebalan es akan berkurang dengan drastis.

2050

Roland Psener ilmuwan berkebangsaan Austria dari University of Innsbruck memprediksi, glacier kecil di pegunungan alpine akan lenyap. Sedangkan glacier besar berkurang hingga 70%. Di Australia diperkirakan sekitar 3.200 sampai 5.200 orang meninggal per tahun akibat hawa panas. Di New York, AS, diperkirakan sekitar 500 hingga 1.000 jiwa meninggal akibat hawa panas ini. Berbeda di inggris, justru terjadi kebalikannya. Kematian akibat hawa dingin akan meningkat tajam. Sementara gagal panen meningkat 20% di Asia Timur dan Asia Tenggara. Sebaliknya, di Asia Tengah dan Asia Selatan, gagal panen malah menurun.

2070

Meningkatnya jumlah glacier yang raib dan banyaknya wilayah yang mengalami kekurangan air mengakibatkan produksi listrik bertenaga air akan menurun drastis. Diperkirakan di wilayah mediterania pasoka listrik berkurang hingga 60%

2080

Diperkirakan 20% populasi dunia akan tinggal di pinggiran sungai dan sangat rentan terhadap bahaya banjir. Lebih dari 100 juta orang akan menggalami gelombang pasang setiap tahunnya. Badai tropis semakin sering terjadi. Krisis air akan melanda 1-3 miliar jiwa dan lebih dari 600 juta jiwa terserang kelaparan.

2100

Pencemaran udara akibat CO2 akan jauh meningkat, bahkan mencapai titik tertinggi dalam kurun waktu 650.000 tahun terakhir.

2200

Hari akan terasa lebih pendek sekitar 0.12 milliseconds. Hal itu disebabkan adanya peningkatan suhu bumi. Walhasil, laut akan meluas menjauhi equator menuju kutub yang menjadi wilayah terdekat dari poros bumi. Akibatnya lagi, massa bumi bertambah dan hal inilah yang mempercepat laju rotasi bumi.

Betul atau tidaknya ini baru prediksi ilmuwan-ilmuwan dunia, tetapi sebaiknya kita ambil nilai possitive dari prediksi tersebut, bahwa dari tahun ketahun banyaknya musibah yang akan melanda bumi dikarenakan SDA yang mulai habis dan pencemaran lingkungan yang merebak luas. Sebaiknya kita harus memperingati anak cucu kita nanti agar mereka bisa menjaga dan tidak sembrono terhadap bumi tercinta kita ini.

Sumber:
Timeline : The Frightening Future of Earth [By Andrea Thompson, and
Ker Than] Geophysical Research Letters
World Bank: The Dynamics pf Global Urban Expansion

Tidak ada komentar:

Posting Komentar